Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kalau PT Pertamina (Persero) mampu melakukan efisiensi anggaran atau menghemat senilai USD 1,9 miliar dari 2020-2022. Ini jadi salah satu bukti dari pembentukan holding dan subholding Pertamina.
Erick mencatat, pada 2020-2021 Pertamina mampu menghemat anggaran USD 1,3 miliar. Serta pada 2022, Pertamina mampu menghemat USD 600 juta. Totalnya, jika dibulatkan adalah USD 1,9 miliar dalam 3 tahun terakhir.
Baca Juga
"Dari review saya di 2020 hingga 2021 itu ongkos operasional Pertamina secara menyeluruh ada penghematan 1,3 miliar dolar AS. Artinya, kalau ada persepsi Pertamina tidak melakukan efisiensi, salah besar," ujar Erick kepada wartawan di SPBU Pertamina, di Jalan MT Haryono, Selasa (3/1/2023).
Advertisement
Dia menuturkan kalau ini juga jadi buah dari proses efisiensi di era digitalisasi saat ini. Digitalisasi ditambah dengan pembentukan holding-subholding, membuat kegiatan operasional Pertamina menjadi lebih efektif.
Dari kacamata Erick, keuntungan yang didapat Pertamina tak hanya dari penjualan BBM, tapi dari proses efisiensi bisnis yang didorongnya tersebut.
"Pertamina sendiri begini, ini persepsinya, keuntungan yang didapatkan Pertamina itu tidak semata-mata dari jualan BBM. Harus ada efisiensi, tadi disampaikan ada efisiensi USD 1,3 miliar di 2021, 2022 USD 600 juta," paparnya.
"Karena itu, kenapa ada holding subholding, ini tidak lain untuk memetakan ongkos operasional, Pertamina harus lebih efisien. Nah itu yang terjadi sekarang kalau kita lihat sekarang di proses kilang yang selama ini rugi, datanya saya gak ingat, sekarang sudah untung lagi," sambungnya.
Contoh lainnya, di sektor perkapalan dan logistik. Dia menyebut kedepannya akan ada perubahan seperti penggunaan bahan bakar. Dari semula menggunakan BBM, menjadi penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan semisal blue hydrogen.
"Artinya apa? Mesin yang di dalam kapal pun akan dirubah," imbuh Erick Thohir.
Â
Adaptasi
Lebih lanjut, Erick menyinggung soal adaptasi yang akan dilakukan Pertamina. Sebut saja soal persaingan dengan hadirnya mobil listrik dan motor listrik.
Nantinya, hal ini akan menjadi kompetitor dari kendaraan konvensional yang menggunakan BBM. Hanya saja, dia menyebut, Pertamina adakan beradaptasi dengan menjual BBM yang ramah lingkungan seperti B35.
"Nah itu yang Pertamina juga akan beradaptasi. Itu yang kita pastikan harga komoditas (minyak mentah dunia) berapa, kita samakan. Bahkan bisa lebih rendah dan tidak sekonyong-konyong, 'oh Pertamax (berubah harganya), Pertamina untung sekian persen'," paparnya.
"Tadi teman-teman gak nyatat, yang Solar (diberikan) subsidi (pemerintah) Rp 6.500, artinya ada keuntungan dan kerugian yang disilang sehingga terjadi efisiensi yang menyeluruh, ini yang kita dorong," pungkas Erick Thohir.
Â
Advertisement
Harga Pertamax CS Turun
Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan penurunan harga BBM nonsubsidi. Penurunan hargaBBM nonsubsidi ini berlaku pada Selasa 3 Januari 2023, pukul 14.00 WIB siang ini.
Harga BBM nonsubsidi yang turun adalah Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex. Untuk Harga Pertamax turun menjadi menjadi Rp 12.800 per liter dari sebelumnya Rp 13.900 per liter.
"Salah satunya, Pertamax, yang banyak dipakai dulu aja, itu maka diputuskan kemarin, bu Nicke bisa tambahkan, ya yang hari ini (turun dari) Rp 13.900 (per liter) itu menjadi Rp 12.800 (per liter) ya," kata dia kepada wartawan di SPBU Pertamina di Jalan MT Haryono, Selasa (3/1/2022).
Untuk Pertamax Turbo turun dari Rp 15.200 per liter menjadi Rp 14.050 per liter. Sedangkan harga Dexlite turun dari Rp 18.300 per liter menjadi 16.150 per liter.
Terakhir harga Pertamina Dex turun dari Rp 18.800 per liter menjadi Rp 16.750 per liter.
Harga ini berlaku untuk daerah dengan pajak atas penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen. Jika daerah dengan PBBKB di luar 5 persen penurunan harga BBM lain.
Erick Thohir menyebut, penurunan harga ini memang terjadi tidak secepat SPBU swasta. Alasannya, Pertamina memiliki ekosistem pengolahan bahan bakar yang lebih besar, ditambah banyaknya SPBU yang tersebar.
"Nah kenapa? Kita harus sinkronisasi. Karena kalau ada perubahan harga di Pertamina, yang merupakan market-nya paling besar itu turunannya tidak seperti yang mengelola cuma 5 pom bensin, karena ini turunannya banyak. Ada kilangnya, ada pom bensinnya, ada macam-macamnya, dan biasanya prosesnya perlu waktu. Tapi kemarin pun kita sudah percepat," ungkapnya.
Â
Belaku Jam 14.00
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan kalau harga baru tersebut akan berlaku pada pukul 14.00 WIB siang ini. Nantinya, harga Pertamax akan menjadi Rp 12.800 per liter.
"Bahwa nanti mulai jam 2 siang hari ini, harga pertamax akan turun dari Rp 13.900 ke Rp 12.800 (per liter)," ujar dia.
Tak hanya itu, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite juga akan mengalami penurunan harga.
"Demikian juga produk-produk Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan produk lainnya, Dexlite, ini juga akan turun sesuai dengan formula yang sudah ditetapkan oleh (Kementerian) ESDM. Jadi itu semua bersamaan akan turun," paparnya.
Advertisement